Dusta bagi Syi’ah Raafidlah sudah merupakan syi’ar bagi agama mereka. Sudah seringkali mereka unjuk gigi atas kedustaan tersebut, berharap dapat mengelabuhi orang awam dari hlus-Sunnah agar tertipu, dan akhirnya membenarkan syubhat-syubhat mereka. Di sini saya akan tunjukkan satu dusta – dari sekian dusta yang mereka buat – untuk melariskan ‘aqidah mereka.
Silakan buka alamat : http://www.rafed.net/books/aqaed/mawadda/m5.html. Atau perhatikan screenshot berikut :
Di atas adalah matan kitab Mawaddah Ahlal-Bait wa Fadlaailuhum fil-Kitaab was-Sunnah. Dalam kitab ini, penulisnya menggunakan hadits Ahlus-Sunnah, yang bunyinya sebagai berikut :
وقال صلى الله عليه وسلم : أثبتكم قدماً على الصراط أشدكم حُباً لأَهل بيتي
Telah bersabda (Nabi) shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Orang yang paling tsabt kakinya di antara kalian kelak di atas ash-shiraath (pada hari kiamat) adalah orang yang paling cinta pada ahlul-baitku di antara kalian”.
Dalam catatan kaki no. 3 tertulis referensi dari hadits tersebut : Kanzul-‘Ummal karya Al-Muttaqiy Al-Hindiy (12/97 no. 34163) dan Shawaa’iqul-Muhriqah karya Ibnu Hajar Al-Haitamiy (hal. 187). Mari kita menuju TKP dalam kitab Kanzul-‘Ummal yang dimaksud penulis Raafidlah tersebut :
Kita temukan di kitab Al-Kanz dengan nomor 34163 bunyinya sebagai berikut :
أثبتكم على الصراط أشدكم حباً لأهل بيتي وأصحابي
“Orang yang paling tsabt kakinya di antara kalian kelak di atas ash-shiraath (pada hari kiamat) adalah orang yang paling cinta pada ahlul-baitku dan para shahabatku”.
Lafadh yang sama ditemukan dalam kitab Ash-Shawaa’iq, yang screenshot-nya (via maktabah syamilah) dapat dibaca pada gambar di bawah :
Orang Syi’ah Raafidlah itu telah menghapus lafadh : ‘dan para shahabatku’. Tidak lain, perbuatan buruk mereka ini dilatarbelakangi kedengkian mereka kepada para shahabat, selain dari tabiat dusta yang telah kita maklumi bersama.
Oleh karena itu, kita jangan pernah sekali-kali percaya dan terpedaya atas hujjah-hujjah syubhat mereka yang sering mengambil referensi Ahlus-Sunnah.
Semoga Allah ta’ala selalu melindungi kaum muslimin dari muslihat Syi’ah Raafidlah.
[ditulis oleh Abul-Jauzaa’ dengan mengambil faedah dari sini].