Koreksi Dzikir & Doa Sehari-hari





Penulis:Syaikh Bakar bin Abdullah Abu Zaid
Harga : Rp.75.000,-

Deskripsi :
Doa merupakan ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba untuk memperoleh inayah -perhatian dan penjagaan- dari Allah dan meminta pertolonganNya. Doa berperan membuka pintu rahmat dan nikmat serta mengangkat derajat di dunia dan akhirat. Betapa banyak musibah yang dapat dihindari dengan doa. Betapa banyak dosa dan maksiat yang diampuni oleh Allah melalui doa. Banyak nash-nash yang memerintahkan untuk berdoa yang pada akhirnya akan menumbuhkan emosi perasaan yang menyambungkan hubungan antara seorang hamba dan Rabbnya. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ((Al-Baqarah: 186) Doa akan menjadi kesyirikan apabila ditujukan kepada selain Allah, akan menjadi bid'ah apabila dilakukan dengan cara yang tidak disyariatkan oleh Allah dan akan terperosok ke dalam kesalahan dalam doa apabila tidak sesuai dengan hakikat doa. Buku karya Syaikh Bakar bin Abdullah Abu Zaid yang berjudul Tashhih ad-Du'a ini membahas penyelewengan doa beserta koreksinya, mengingat banyaknya fenomena kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat dalam berdoa. Kesalahan-kesalahan tersebut terkait erat dengan syarat, adab, jenis, kadar, cara, praktek, zaman, tempat dan kondisi. Buku ini juga mengulas tentang sebab-sebab tidak dikabulkannya doa yang pada dasarnya lebih tepat diungkapkan dengan sebab-sebab penundaan terkabulnya doa yang terkait dengan materi doa, motivasi orang yang berdoa dan penghalang doa seperti makan dari rizki yang haram, tergesa-gesa dan meninggalkan doa karena berputus asa dan sebagainya. Nabi a bersabda, Tidaklah seseorang berdoa melainkan pasti dikabulkan doanya; baik diwujudkan segera di dunia ataupun disimpan untuknya di akhirat, atau diwujudkan dengan penghapusan dosa sesuai dengan kadar doanya, selama tidak berdoa untuk kemaksiatan, pemutusan tali silaturrahim, atau tergesa-gesa. Para sahabat bertanya, Apa yang dimaksud sikap tergesa-gesa wahai Rasulullah? Beliau menjawab, Yaitu ungkapan, Saya telah berdoa namun tidak dikabulkanNya. (HR. at-Tirmidzi)

Postingan terkait: