Rp. 125.000,-
1084 hlm/besar-hrd-cv
Syaikhul Islam Taqiyuddin Abu Amr Utsman bin Musa Asy-Syarzuki, atau lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Ash-Shalah yang wafat tahun 643 H, telah menghimpun hadits-hadits komprehensif ke dalam bukunya yang berjudul Al-Hadits Al-Kulliyah, yang dikatakan bahwa poros agama berputar di atasnya. Buku tersebut memuat sejumlah dua puluh enam hadits.
Kemudian Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi yang wafat tahun 676 H, menyalin kedua puluh enam hadits tersebut, serta menambahkan hadits-haditsnya hingga berjumlah empat puluh dua hadits dalam buku Al-Arba'in yang sangat terkenal, banyak dihafal, dan Allah membuatnya bermanfaat karena keikhlasan penyusun dan kebaikan maksudnya.
Setelah itu Al-Hafizh Ibnu Rajab Rahimahumullah menambahkan delapan hadits lain dari hadits-hadits Jawami'ul Kalim ke dalam buku Al-Arba'in yang mencakup banyak sekali ilmu dan hikmah, hingga hadits-hsdits tersebut berjumlah lima puluh hadits. Beliau melakukan istikharah kepada Allah untuk menyusun buku yang mengandung syarah makna-makna dari hadits-hsdits tersebut. Sesuai dengan kemudahan yang diberikan Allah Ta'ala kepadanya dan menentukan kaidah hadits-hadits tersebut. Sesuai dengan kemudahan yang diberikan Allah Ta'ala kepadanya dan menentukan kaidah hadits-hadits tersebut. Dalam syarah ini Al-Hafizh Ibnu Rajab memaparkan hadits-hadits Nabawiyah, menjelaskan kata-kata asing dan makna-maknanya, menerangkan hadits-hadits yang sejenis dengannya, menjelaskan hukum-hukumnya, fikih dan perbedaan pendapat ulama di dalamnya. Sehingga menjadikan buku Ibnu Rajab ini termasuk buku syarah hadits terbaik dari sekian pensyarah Al-Arba'in lainnya.
1084 hlm/besar-hrd-cv
Syaikhul Islam Taqiyuddin Abu Amr Utsman bin Musa Asy-Syarzuki, atau lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Ash-Shalah yang wafat tahun 643 H, telah menghimpun hadits-hadits komprehensif ke dalam bukunya yang berjudul Al-Hadits Al-Kulliyah, yang dikatakan bahwa poros agama berputar di atasnya. Buku tersebut memuat sejumlah dua puluh enam hadits.
Kemudian Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi yang wafat tahun 676 H, menyalin kedua puluh enam hadits tersebut, serta menambahkan hadits-haditsnya hingga berjumlah empat puluh dua hadits dalam buku Al-Arba'in yang sangat terkenal, banyak dihafal, dan Allah membuatnya bermanfaat karena keikhlasan penyusun dan kebaikan maksudnya.
Setelah itu Al-Hafizh Ibnu Rajab Rahimahumullah menambahkan delapan hadits lain dari hadits-hadits Jawami'ul Kalim ke dalam buku Al-Arba'in yang mencakup banyak sekali ilmu dan hikmah, hingga hadits-hsdits tersebut berjumlah lima puluh hadits. Beliau melakukan istikharah kepada Allah untuk menyusun buku yang mengandung syarah makna-makna dari hadits-hsdits tersebut. Sesuai dengan kemudahan yang diberikan Allah Ta'ala kepadanya dan menentukan kaidah hadits-hadits tersebut. Sesuai dengan kemudahan yang diberikan Allah Ta'ala kepadanya dan menentukan kaidah hadits-hadits tersebut. Dalam syarah ini Al-Hafizh Ibnu Rajab memaparkan hadits-hadits Nabawiyah, menjelaskan kata-kata asing dan makna-maknanya, menerangkan hadits-hadits yang sejenis dengannya, menjelaskan hukum-hukumnya, fikih dan perbedaan pendapat ulama di dalamnya. Sehingga menjadikan buku Ibnu Rajab ini termasuk buku syarah hadits terbaik dari sekian pensyarah Al-Arba'in lainnya.