Kitab Tauhid II

Penulis : Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Hrga : Rp 101.000,-
Tebal Buku : 768 hlm/besar-hrd-cv


Siapa Lata dan Uzza? Mungkin semua orang tahu, itu adalah nama-nama patung berhala yang disembah orang-orang kafir di zaman jahiliyah. Nama-nama tersebut mengiringi setiap sumpah yang mereka ucapkan.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir bahwa sebelumnya Lata adalah nama seorang yang sangat shalih dan dermawan. Dia biasa menyediakan makanan dari tepung gandum bagi orang-orang yang menunaikan haji. Setelah dia meninggal, orang-orang sering berkumpul di samping kuburannya untuk mengenang kebaikan dan kewaliannya. Bahkan mereka membuatkan patung sebagai pengagungan atas kelebihan yang pernah dilakukannya.

Seiring dengan perjalanan waktu, bibit syirik khafy ini pun tumbuh dan mekar, bercabang-cabang, mengakar dan berkembang biak menjadi syirik jaly. Mereka telah berpengharapan penuh dengan menyembah patung Lata, tak lagi sekedar kumpul-kumpul mengenang kewaliannya.

Bila kita tarik benang merah ke masa sekarang, gambaran serupa banyak bertebaran di sekitar masyarakat kita. Orang-orang ahli tarekat dan mereka yang cenderung kepada faham tasawuf kerapkali melakukan ziarah kubur, terutama kuburan wali songo. Betapa tipisnya akidah tauhid mereka! Betapa dekat perbuatan mereka dengan syirik khafy dan syirik jaly.

Gambaran lain yang menunjukkan sisi kelemahan akidah, adalah begitu maraknya praktek perdukunan dan tayangan-tayangan penuh kesyirikan di televisi serta media cetak yang gemar memberitakan kisah-kisah misteri di tengah masyarakat kita. Begitu mudah mereka percaya dengan cerita-cerita tersebut. Padahal dalam satu hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sudah memperingatkan, siapa yang datang ke dukun dan membenarkan perkataannya, maka shalat orang tersebut selama 40 hari tidak diterima. Banyak hal yang berkaitan dengan tauhid dan akidah yang dibicarakan dalam dua jilid buku ini hingga masalah-masalah yang mendetail dan menyeluruh. Buku ini merupakan panduan bagi mereka yang ingin berpegang kuat pada Akidah Ahlus-Sunnah wal Jama'ah.

Postingan terkait: